Jakarta, Berita Adzan — Bangladesh merupakan sebuah negara di wilayah Asia Selatan yang berbatasan dengan India di barat, utara, dan timur, Myanmar di tenggara, serta Teluk Benggala di selatan. Ibu kota dan kota terbesar di Bangladesh yaitu Dhaka. Sebagai negara dengan mayoritas beragama Islam, banyak hal yang dapat di-eksplore, seperti pemandangan, serta budaya dan juga arsitektur.
Di negara ini, banyak sejarah Islam ditemukan. Di mulai dari penindasa, penjelajah selama berabad-abad, hingga menjadi tuan rumah dari beberapa pengunjung. Seperti dituliskan Mvslim, Islam diperkenalkan di Bengal pada abad ke 13. Inilah akhirnya terjadi sebuah propagasi aktif di benua India melalui banyaknya sufi yang berdatangan.
Nama salah satu sufi yang disegani adalah Hazrat Shah jalal. Beliau merupakan sosok yang sangat terkenal dalam memberikan dakwah Islam di kawasan Hindustan dan Bangladesh. Dia adalah seorang pria yang telah mendedikasikan hidupnya untuk berdoa di sel isolasi, hidup sebagai seorang pertapa dan menjadi media untuk menyebarkan Islam (iman tercinta).
Orang tuanya adalah keturunan dari suku Quraisy di Mekah, suatu hari ia berangkat untuk mewujudkan tujuan dan mencapai Sylhet, sebuah kota yang telah menjadi tuan rumah bagi banyak Sufi dan sekarang rumah bagi banyak tempat suci Sufi
Namanya kini banyak digunakan di berbagai tempat umum, dan juga tempat suci. Salah satunya tempat suci yang ternama adalah “Hazrat Shah Jalal”. Tak ada sehari pun kuil tersebut kosong, selalu ramai oleh penduduk setempat dan orang-orang dari seluruh negeri. Selain itu, pemberian nama juga diberikan untuk Bandara Hazrat Shah Jalal Internasional di Dhaka, dan Shah Jalal Universitas Sains dan Teknologi di Sylhet yang merupakan dua entitas penting yang menggunakan namanya.
Hal tersebut membuktikan, bahwa ini adalah refleksi dari pentingnya sejarah dimana ia memegang peranan di negara itu. Keponakannya Shah Paran menemaninya juga dan sama memainkan peran penting dalam membangun Islam di Bengal.
Selain itu, di negara Bangladesh, ada sebuah fenomena yang menetapkan kehadiran Islam di sana, yaitu Bishwa Ijtema. Setiap tahun lebih dari 3 juta Muslim berkumpul di Tongi di tepi sungai Turag, di pinggiran Dhaka, ibukota Bangladesh, untuk menghadiri ‘Bishwa Ijtema’ atau World Congregation – Pertemuan gerakan Jamaah Tabligh Islam tahunan, dan merupakan pertemuan terbesar kedua Muslim di dunia setelah Haji.
Perayaan Biswa Ijtema adalah pertemuan spiritual di mana khutbah-khutbah dan ibadah dilakukan oleh para Ulama Islam. Para jamaah yang datang di acara yang berlangsung selama tiga hari tersebut berasal dari penjuru negeri, dan bahkan dari luar negeri, dengan cara apapun yang mungkin dilakukan warga Bangladesh.
Dan itu termasuk, sebagian besar Muslim Bangladesh menumpuk di atas kereta api yang di dalamnya sudah penuh sesak dan memadati kapal feri yang bisa terguling setiap saat. Selama hari-hari menjelang acara tersebut, Kereta Api dan bus tambahan diluncurkan untuk melayani, tapi rupanya ini tidak cukup untuk mengangkut tiga juta orang dengan cara yang aman.
Masih ada banyak lainnya yang dapat dikenalkan di Bangladesh, yaitu adanya seni arsitektur yang menggambarkan indahnya pengaruh yang mereka miliki baik besar maupun kecil.
Anda tidak perlu mengubah pandangan Anda terlalu jauh untuk menemukan Masjid. Sejumlah besar dari mereka ditemukan menghiasi dasar Bangladesh. Salah satunya adalah Masjid terkenal Baitul Mukarram. Ini adalah Masjid nasional dari Bangladesh dan kebetulan Masjid terbesar ke-10 di dunia, yang mampu menampung lebih dari tiga puluh ribu orang.
Dalam mosaik disatukan oleh semua hal yang indah, Anda tidak dapat melihat masa lalu dari aneka peristiwa yang mewakili Islam di Bangladesh.
sumber : Aktual.com
0 comments:
Post a Comment