
Jakarta, Berita Adzan — Masyarakat Muslim harus terus membangun budaya kerja dan semangat kewirausahaan dengan meneladani etos kerja Islam yang cakupan geraknya tidak semata memburu materi tetapi juga kerja berdimensi ukhrawi karena begitulah sebenarnya nilai ‘trustworthy’ (dapat dipercaya, red) yang telah dipraktekkan oleh Baginda Rasulullah SAW.
Demikian ditegaskan Tubagus Mualif selaku Direktur Lazis Babussalam saat menjadi pembicara pembuka dalam acara Seminar & Pelatihan Wirausaha “Hijrah Menjadi Muslimpreneur Sejati ke-2” yang berlangsung di Aula Serbaguna Babussalam, Rawamangun, Jakarta Timur, baru-baru ini.


Dia menjelaskan, ‘trustworthy’ (atau dapat dipercaya) sejatinya merupakan kekayaan mahal yang sejatinya mesti dimiliki oleh setiap Muslim, apalagi hal ini telah terbukti membuahkan karya monumental yang diperagakan oleh Nabi Muhammad SAW yang bergelar “Al Amin”.
Karena kian sangat pentingnya aspek tersebut, ‘trustworthy’ kini telah menjadi salah satu bidang kajian yang banyak dibahas dalam dunia manajemen sebagai perilaku melibatkan penerimaan terhadap kepercayaan orang lain.


Mualif yang membawakan materi bertajuk “mengubah mustahik menjadi muzakki” ini mendorong para calon pengusaha untuk tidak semata sibuk ‘banting tulang’ mengais rezeki, melainkan juga tak alpa melakukan amal usaha kebaikan untuk keberkahan bagi diri, keluarga, masyarakat, serta negara, di antaranya dengan menjadi muzakki.


Seminar ini menghadirkan pembicara Ketua Lazis Babussalam Tubagus Mualif, praktisi pemasaran digital Rawi Wahyudiono, praktisi bisnis UKM Ato Sunarto, dan pengusaha kuliner Iwin Winarti yang memandu acara praktik masak kue olahan rumahan yang halal dan higienis.
sumber : Aktual.com
0 comments:
Post a Comment