Tiga Musisi Klasik Berkalaborasi di Bali





Jakarta, Berita Adzan — Tiga gitaris klasik, Lianto Tjahjoputro dan Intan Mayadewi, musisi kelahiran Amerika Serikat, Robert Brown akan tampil dalam pagelaran Gitar Klasik Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar, Minggu (27/03) mendatang.
“Kolaborasi tiga musisi klasik yang telah malang melintang di berbagai konser nasional maupun internasional akan didukung pula oleh 30 gitaris muda yang tergabung dalam Pagelaran Gitar Kolosal Rakyat Indonesia (PGKRI), di bawah arahan dirigen Wayan Astrajaya,” kata Penata acara BBB, Juwitta Lassut, kepada wartawan, di Denpasar, Kamis (24/03).
Ia mengatakan, kegiatan yang menghadirkan pertunjukkan gitar klasik kali ini merupakan yang ke tiga setelah sebelumnya dilaksanakan pada bulan Maret dan Oktober 2015.
Pada penampilan resital di Bentara Budaya Bali kali ini, mereka akan mempersembahkan komposisi musik gubahan Niccolo Paganini, Franz Liszt, M de Falla, Isaac Albeniz, JS. Bach dan Schubert.
Menurut Lianto Tjahjoputro, pertunjukan kali ini akan menampilkan total 12 komposisi, antara lain Romance Niccolo Paganini, Hungarian Rhapsodie No 2 Franz Liszt, La vide breve, M de Falla, Mathaus Passion BWV 244 (Kommt, ihr Tchter, helft mir klagen), JS. Bach, Asturias, Isaac Albeniz, Caprice 24, N. Paganini, Johannes Passion BWV 245 (Herr nser Herrscher), JS. Bach dan Ave Maria Schubert, Erlkonig Schubert.
“Komposisi musik yang akan dimainkan terbilang sulit dan awalnya tidak mungkin dimainkan pada gitar, contohnya Johannes Passion,” ungkap Lianto Tjahjoputro yang telah mengerjakan transkripsi lagu-lagu Johannes Passion selama dua tahun dan Matthaus Passion Bach selama tiga tahun.
Pagelaran Gitar Kolosal Rakyat Indonesia ( PGKRI) berawal dari “Konser 104 Gitar ” di Surabaya yang melibatkan 104 gitaris untuk perayaan Ulang Tahun Surabaya 31 Mei 1984. Lalu pagelaran semacam ini berlanjut lagi untuk Hari Jadi Surabaya, 31 Mei 1988, yang diberi nama “Pagelaran Bersejarah Konser Gitar Kolosal Surabaya” melibatkan 200 gitaris dan 70 paduan suara.
Ketika pindah ke Bali, Lianto Tjahjoputro mendirikan Pagelaran Konser Gitar Kolosal Denpasar (PKGKD) pada tahun 1991. Bersama gitaris PKGKD, Lianto Tjahjoputro sering membuat pertunjukan untuk TVRI Denpasar.
Lianto Tjahjoputro tahun 2005 mengubah nama PKGKD menjadi PGKRI atau Pagelaran Gitar Kolosal Rakyat Indonesia.
sumber : Aktual.com
Share on Google Plus

About Unknown

Pelajar Multimedia Di SMK Budhi Warman 1

0 comments:

Post a Comment