Misteri Keajaiban “Ashabul Kahfi” (1)




Jakarta, Aktual.com — Tahukah Muslim kisah dalam surat Al-Kahfi?. Atau minimal mereka pernah mendengar sedikit kisah “Ashabul Kahfi”. Tetapi tidak semua orang tahu kisah menarik Ashabul Kahfi secara luas dan mendalam. Dengan kekuasaan-Nya, Allah SWT mampu menidurkan sekelompok pemuda yang berlindung di sebuah gua selama 309 tahun dan para pemuda itu ditemani seekor anjing yang selalu setia menemani mereka kemana saja dalam pelarianya.
“Mengapa mereka dinamakan ‘Ashhabul Kahfi’, karena mereka para pemuda yang berjumlah tujuh orang dan memiliki tujuan hidup saya sama. Mereka diberikan keteguhan iman oleh Allah SWT, sehingga mereka beriman dan mengenal Rabb mereka. Oleh karena itu mereka mengingkari keyakinan yang dianut oleh masyarakat kala itu, di mana masyarakat kala itu menyembah berhala,” terang Ustad Hasanudin kepada Aktual.com, Selasa (08/03), di Jakarta
Selanjutnya, Ashabul Kahfi memohon kepada Allah SWT, sekaligus menyatakan diri atas kesetiaan mereka kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman,
وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَٰهًا ۖ لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا
Artinya, “Dan Kami meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, ‘Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan Bumi’, kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran.” (Al-Kahf : 14)
Doa ini menegaskan kepada kita betapa teguhnya Ashabul Kahfi di dalam mempertahankan iman dan ketakwaan mereka. Allah SWT berfirman,
هَٰؤُلَاءِ قَوْمُنَا اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ آلِهَةً ۖ لَوْلَا يَأْتُونَ عَلَيْهِمْ بِسُلْطَانٍ بَيِّنٍ ۖ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا
Artinya, “Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai Tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah ?”(Al-Kahf : 15)
Semakin hari semakin kuat tekanan dari orang-orang penyembah berhala kala itu. Ashabul Kahfi pun menyadari terhadap persoalan tersebut. Ahirnya, mereka berusaha berpaling dari mereka dengan cara bersembunyi dan mereka berdoa kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman,
إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Artinya, “(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).”( Al-Kahf : 10).
“Lalu Allah SWT pun menuntun mereka ke sebuah Gua di kawasan Yordania, di dalam Gua itu mereka menyelamatkan diri dari kejaran orang-orang penyembah berhala, untuk ukuran tujuh orang, goa itu termasuk cukup luas dengan pintu menghadap ke utara sehingga sinar matahari tidak langsung masuk ke dalamnya. Ashabul Kahfi tidak pernah mensurve goa tersebut sebelumnya, semua itu atas kehendak dan petunjuk Allah SWT di dalamnya, para pemuda itu ditidurkan oleh Allah SWT dalam waktu yang cukup lama. Tertapi mereka merasakan hanya semalam saja, selama dalam tidurnya Allah SWT pun menjaga fisik mereka agar tidak rusak,” tutur Ustad Hasan menambahkan.
وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُودٌ ۚ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖ وَكَلْبُهُمْ بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ ۚ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا
Artinya, “Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur, Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.”(Al-Kahf : 18)
“Dengan cara seperti itulah Allah SWT menjaga kondisi fisiknya Ashabul Kahfi agar tidak rusak dimakan tanah dan juga dimakan ulat. Rasulullah SAW pernah mengatakan, “Sesungguhnya Allah SWT mengharamkan Bumi memakan jasad para Nabi”. Para Ulama berpendapat, yang diharamka bukan saja jasad para Nabi, akan tetapi para ulama (orang-orang sholih) juga dijaga oleh Allah SWT,” jelasnya lagi.
Ustad Hasan menerangkan, ratusan tahun terlelap di dalam Gua, tetapi mereka merasakan hanya semalam. Ini adalah keajaiban dari Allah SWT bagi orang-orang yang beriman. Setelah mereka terbangun, mereka saling bertanya (Yatasaalun) tentang apa yang tengah terjadi pada mereka.
وَكَذَٰلِكَ بَعَثْنَاهُمْ لِيَتَسَاءَلُوا بَيْنَهُمْ ۚ قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْ ۖ قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۚ قَالُوا رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَٰذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنْظُرْ أَيُّهَا أَزْكَىٰ طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا
Artinya, “Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka, Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)”. Mereka menjawab, “Kita berada (disini) sehari atau setengah hari”. Berkata (yang lain lagi), “Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorang pun.”(Al-Kahf : 19)
Share on Google Plus

About Haydar Maulana Ali

Pelajar Multimedia Di SMK Budhi Warman 1

0 comments:

Post a Comment